INDIKASINews, Surabaya — Anak-anak pelaku bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim) tidak pernah sekolah. Mereka sengaja dikungkung dalam rumah untuk diberi doktrin tentang terorisme oleh para orang tuanya. Cara ini sengaja dilakukan untuk menanamkan ideologi teroris dalam diri mereka.
“Jadi tidak ada istilah homeschooling. Itu tidak benar. Yang ada adalah orang tuanya mendoktrin anak-anak itu tentang terorisme. Sehingga mereka mau membawa bom dan diajak orang tuanya melakukan aksi bom bunuh diri,” kata Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, Selasa (15/5/18).
Baca: Pelaku Peledakan Bom di Mapolrestabes Surabaya Adalah Satu Keluarga
Menurut Machfud, selain doktrin melalui perilaku dan ucapan, anak-anak tersebut juga kerap diputarkan film-film tentang jihad versi mereka. Diberi asupan buku-buku tentang ajaran terorisme dan sejenisnya. “Homeschooling ini hanya istilah mereka saja. Sehingga ketika ditanya orang, kenapa tidak sekolah, mereka aman,” ujarnya.