Jakarta, INDIKASI News — Ketua Komisi IX DPR, Dede Yusuf Macan Effendi mengaku geram atas sikap pemerintahan Arab Saudi yang mengeksekusi mati Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Siti Zaenab binti Duhri Rupa, yang berasal dari Bangkalam Madura, tanpa pemberitahuan kepada Pemerintah Indonesia.
“Kami kecewa sekali dengan pemerintah Arab Saudi diam-diam tanpa memberikan informasi tiba-tiba memberikan hukuman mati,” ujar Dede saat dihubungi media di Jakarta, Rabu (15/4/15).
Sementara itu Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq mewakili komisinya menyakan keprihatinan yang mendalam. Menurutnya atas ditolaknya permohonan maaf oleh Siti Zainab oleh keluarga korban yang dibunuh, sampai akhir tidak memberikan permaafan lantaran akibat sadisnya kasus pembunuhan tersebut.
Pasalnya Komisi I DPR dalam kunjungan ke KBRI dan KJRI Saudi Arabia sudah mendapat penjelasan sebulan lalu mengenai kasus ini dan perkembangan advokasi hukumnya.
“Kasus ini memang berat dan pihak keluarga korban sudah bertekad tidak memaafkan karena sadisnya pembunuhan tersebut. Pihak kerajaan Saudi dan KBRI tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak adanya permaafan keluarga meski sudah diajukan tawaran diyat yang sangat besar,” ujar Siddiq.
Lebih lanjut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan juka Komisi I menghargai upaya keras KBRI dan KJRI di Saudi yang bertahun-tahun melakukan pendampingan advokasi dalam kasus ini. Terkait masih ada sejumlah WNI yang divonis mati, Komisi I meminta agar Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) membentuk tim bersama dengan Kementrian Tenaga Kerja, BNP2TKI, dan Kementrian Hukum dan HAM dalam penanganannya.
“Karena kasus hukum WNI di luar negeri bukan hanya urusan Kemenlu. Faktor hulu yang mengirim TKI ke luar negeri juga harus dilibatkan tanggungjawabnya,” tutup Siddiq.
Protes Keras
Pemerintah Indonesia mengirimkan surat protes keras kepada Pemerintah Arab Saudi terkait eksekusi mati WNI di negara itu tanpa pemberitahuan.
“Kita sudah mengirimkan nota protes kepada Pemerintah Saudi Arabia menanyakan mengapa eksekusi mati tidak diinformasikan kepada Pemerintah Indonesia,” kata Menlu Retno Marsudi di Istana Negara Jakarta, Selasa malam (14/4/15).
Menlu menyebutkan, Selasa (14/4) pemerintah dan rakyat Indonesia mendapatkan informasi adanya eksekusi mati terhadap WNI di Arab Saudi tanpa pemberitahuan kepada Indonesia.
“Kita tidak mendapat informasi apapun mengenai masalah eksekusi itu,” katanya.
Pemerintah Indonesia, kata dia, terus bertekad untuk memberikan perlindungan kepada WNI seoptimal mungkin.
“Jangan pernah mempertanyakan mengenai masalah sikap dan policy kita untuk perlindungan WNI,” katanya.
Keluarga Tidak Tahu
Sementara itu, keluarga Siti Zaenab mengaku belum mengetahui eksekusi mati yang menimpa Zaenab itu. “Saya belum menerima kabar sama sekali mas,” kata ponakan Zaenab, Tri Cahyono, Selasa (14/4) malam.
Ia mengaku, dirinya memang menerima telepon dari Jakarta yang mengaku utusan dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang menginformasikan akan berkunjung ke keluarga Zaenab di Bangkalan.
“Rencananya malam ini (Selasa, 14/4) tiba di sini, tapi karena ada kendala teknis, petugas yang telepon itu menyatakan, tidak bisa datang malam ini, tapi besok (Rabu, 15/4) pagi,” terang Iwan, sapaan karib Tri Cahyono. (ht)
Loading...