Jakarta, INDIKASI News — Tak ada angin tak ada hujan, mantan Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) menuding Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ikut menggunakan jatah sisa kuota haji tahun 2013. Hal tersebut terungkap dalam sidang praperadilan, yang diajukan Suryadharma di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (1/4/15), dimana kuasa hukum Jhonson Panjaitan menyebut nama JK ikut menikmati jatah sisa kuota calon jemaah haji tahun 2012-2013.
Menanggapi hal tersebut, JK lantas murka dan menyatakan apa yang disampaikan SDA dalam sidang praperadilannya adalah sebuah fitnah yang jahat. “Kalau itu fitnah, mengada-ada. Sama sekali tidak memakai kuota haji. Saya itu kesana diundang oleh Pemerintah (Arab) Saudi, tinggal di hotel, tempat, semuanya yang mengatur Pemerintah Saudi, setiap hari makan kambing,” kata Wapres Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta, Rabu (1/4/15).
Meski demikian, dirinya mengakui keberangkatannya ke Tanah Suci saat itu memang bersaamaan dengan Suryadharma. “Akan tetapi ketika berhaji saat itu saya tidak ada pertemuan dengan SDA. Memang yang namanya haji ya harus bersamaan, masa iya berbeda waktu, jadi tentu ada Menag (SDA) di situ, tapi tidak ketemu di Arafah,” jelasnya.
Menurutnya, selain atas undangan Pemerintah Arab Saudi,kedatangan ke Tanah Suci tersebut bersama dengan ketua palang merah internasional dari negara-negara Islam. “Saya diundang sebagai ketua Palang Merah Indonesia dengan beberapa ketua palang merah internasional dari banyak negara, semua negara Islam diundang. Perlu dicatat, saya tidak pernah pakai kuota haji. Jadi jangan fitnah seperti itu,” jelasnya.
Dirinya meminta agar kubu SDA segera meminta maaf atas apa yang dilontarkan di pengadilan tersebut. “Perlu ada klarifikasi dan permintaan maaf dari saudara SDA atas apa yang terucap di pengadilan,” tandasnya.
Seperti diketahui, SDA melalui kuasa hukumnya mengungkapkan, selain Jusuf Kalla, nama Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan suaminya (alm) Taufik Kiemas juga ikut disebut menikmati sisa kuota tersebut. “Ketika Pak SDA menjadi Menag ada sejumlah tokoh penting yang mendapat kuota haji, mereka Megawati Soekarnoputri, Jusuf Kalla, Taufik Kiemas, dan beberapa orang penting lainnya,” ungkap Jhonson.
Adapula sejumlah pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi, Badan Pengawas Keuangan RI serta anggota DPR juga diduga ikut menggunakan jatah sisa kuota haji tersebut. (Sht)
Loading...