INDIKASInews, Jakarta — Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut ada perbedaan harga sabu yang besar antara Indonesia dengan China dan Iran. Hal ini membuat Indonesia jadi pasar yang terus diserbu jaringan narkotika internasional.
Kepala BNN Heru Winarko menyebut Indonesia menjadi target sindikat narkotika karena harga jual narkoba sangat tinggi.
“Harga narkoba di Indonesia luar biasa. Di China satu gram dijual seharga Rp20 ribu, di Iran Rp50 ribu. Sementara di Indonesia satu gram Rp1,5 juta. Dengan cara apapun mereka mau masukkan ke Indonesia,” kata dia, pada diskusi Forum Merdeka Barat 9, di gedung Kementerian Komunikasi dan Informasi, Jakarta, Selasa (20/3).
Dengan kata lain, harga satu gram sabu di Indonesia 75 kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan harga satu gram sabu di China.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi menyebut Indonesia semakin diminati jaringan pengedar narkoba karena kebijakan negara tetangga menyulitkan para bandar merangsek.
Contohnya, penindakan keras terhadap bandar narkotika oleh Presiden Duterte di Filipina.
“Tentu mereka [sindikat narkotika] akan mengalihkan pasar ke negara kita,” imbuhnya.
Heru Winarko mengatakan BNN menaikkan target penangkapan terhadap sindikat narkotika tahun ini. Pada 2017, BNN telah meringkus 24 sindikat narkoba dari dalam dan luar negeri. Pada 2018, mereka menaikkan target menjadi 26 sindikat.