Jakarta, INDIKASI News — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memperkirakan dari parkir liar preman bisa mendulang Rp400 Miliar per tahunnya, sebab baru satu bulan melakukan tilang parkir liar, Pemprov bisa mendapatkan Rp1 miliar.
Itupun baru dilakukan dijalan tertentu, belum di seluruh kawasan rawan parkir liar.
“Bayangkan dari beberapa ruas jalan saja yang ditertibkan bisa dapat satu miliar,
”katanya.
Ahok juga membandingkan dengan pendapatan setelah diterapkan parkir meter. “Parkir liar itu saya tidak tahu ya kerugiannya ada yang hitung Rp 400 miliar ada yang Rp1 triliun,” ujar Ahok,
lagi.
Ia mengatakan, selain menggencarkan penertiban parkir liar, Ahok juga memerintahkan Dinas Perhubungan menggunakan parkir meter di 410 ruas jalan.
Dalam setiap pemasangan parkir meter, DKI memiliki kriteria lokasi yang berbeda-beda. Contohnya seperti yang sudah dipasang di Jalan Sabang, Jakarta Pusat dan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Sistem kerja sama yang dilakukan adalah dengan Kerja Sama Operasional (KSO) antara operator dengan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, mengingat Unit Pengelola Perparkiran DKI akan berubah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sehingga bisa kerja sama dengan swasta.
“Dicoba setahun bagus atau tidak karena belum ada orang yang gunakan terminal elektronik.
Kalau itu dilihat orang, kita lihat di Sabang, 24 jam itu hanya setor Rp 500.000,” katanya.
Uang pendapatan parkir dan penertiban parkir tersebut, kata Basuki, tetap bisa digunakan meskipun tahun ini DKI menggunakan anggaran 2014.
Sebab, apabila berbentuk BLUD, maka penghasilannya tidak masuk ke dalam APBD. (sht)
Loading...